Halaman

Tampilkan postingan dengan label PLTS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PLTS. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Oktober 2019

Solar charger controller murah sejuta umat | PWM | cara setting - [ TULISAN SAKTI ]

CARA SETTING CONTROLER PWM SEJUTA UMMAT.

Meski PWM sejuta ummat ini banyak yang punya ternyata sedikit yang mengetahui cara setting dan karakteristiknya,  dikarenakan gak mau baca buku panduannya, atau pasang dulu baca belakangan, hahahaha hayooo ngaku... Kalau bledosssss baru curhatnya di grupp...hagagaga

Well, kita coba mengulas sedikit tentang karakteristik dari PWM sejuta ummat ini. Silahkan disimak ;

Setting Charger Controller Panel Surya dengan lihat Tampilan Layar LCD ;

Pertama, Hubungkan Charger Controller ke baterai 12 Volt atau 24 Volt (ingat baterai atau aki harus dihubungkn terlebih dahulu). Kalau pada controler tertentu salah pasang input PV duluan daripada ke battery bisa menjadikan bledoss itu controler, maka hati-hatilah hihihi

Kedua, Tekan dan tahan tombol Menu sekitar 3 detik kemudian tekan tombol + atau - maka akan tampil menu dilayar seperti gambar KEDIP-KEDIP.

Perhatikan tipe-tipe Battery berikut :
-------------------
B1 sealed =>> Sealed lead acid -- aki kering free maintenance
B2 gel =>> Gel aki kering tipe gel seperti motobatt agm gel, ica gel deep cycle
B3 flood =>> Floaded aki basah/kuah dgn tutup seperti aki mobil
--------------------------
Perhatikan juga>>>> pwm akan menuju default .
B1 default 14.4 V
B2 default 14.2 V
B3 default 14.6 V

Yg bisa Adjustable/durubah disetting itu =

Floating charge : 13.7 V /bisa dirubah sesuai keinginan
Discharging stop : 10.7 /dirubah sesuai keinginan
Discharging Reconnect : 12.6 / dirubah sesuai keinginan.

Untuk yg default ya system PWM akan terus MENGEJAR mencapai default jika sudah melewati fase Floating, maka saat VOLTAGE 14.4 V kita kasih beban 5watt PWM kan turun dibawah 14.0 V so-jangan khawatir,. Sunati sisan kapokkk...

Ketiga, Atur parameter angka secara standar saja atau default seperti gambar dengan tombol + atau –
Tekan menu skali lagi untuk menyimpan dan keluar.

Tambahan :
Tekan tombol (Down) untuk On/OFF beban manual di tampilan utama
Mode kerja adalah bekekerja sebagai berikut :
24H : Output beban 24 jam
1-23H :  Beban On setelah matahari terbenam dan terputus sesuai settingan jam.
0H : Beban hidup ketika senja dan mati setelah fajar
---------------+++++++++

Tambahan ;
Karakteristik battery lead acid mampu di charge sampe 14. 4 V jadi gak usah parno kalo itu over charge, pahami 3 stage charge dalam kontroler juga biar tercerahkan.
--------

Arus listrik yang dihasilkan sebuah panel surya adalah arus searah (DC ) kemudian melalui Charger Controller disimpan ke dalam baterai atau aki. Pada siang hari arus mengisi baterai dan pada malam hari arus dari baterai digunakan untuk menghidupkan peralatan listrik seperti lampu, tv, kulkas dan peralatan elektronik lainnya

Arus yang berasal dari baterai tidak mungkin masuk ke panel surya karena sudah ada diode proteksi yang hanya bisa dilewati arus listrik DC dari panel surya ke baterai, bukan sebaliknya.
+++++++--------

Semoga bermanfaat.
Ojo gagal paham.

Salam josssssss

Colekkk Slamet Sutrisna Djoe Amura Mdjms Chandra Hermawan Nur Harjanto Suyitno Ledeng Alby Athaya Putra Pratama Alexa Pets Jumari Januar Af Afroni Eh Akrie Pri Aza Ade Yuswantoro Vay Diaz Fahrur Demak Onoy Pulsar Kenthirs Roe Khann Too Bima'mbe Mbe Mera Tania Daniatun Moch Misbakhussudur Maz Gorro

Minggu, 20 Oktober 2019

Box panel DC pentingkah?? - [ TULISAN SAKTI ]

Box panel DC  pentingkah??


Jika berbicara ini kita harus ingat kasus dari rekan kita bahwa inverter harga belasan juta harus rusak karena kemasukan cicak, kok bisa, ??
  jika kita harus berkaca pada berita-berita di media seringnya terjadi kebakaran rumah akibat hubungan arus pendek listrik, ngeri bukan...
Meski teman-teman DIYer dg dana dan peralatan yg seandanya tetap mengutamakan safety adalah yg utama. Karena kita ini berbicara tentang listrik ada potensi bahaya jika kita tidak serius memperhatikan nya.

Lalu apa kelengkapan box panel DC untuk keamanan, performa dan maintenance yg baik.

Dalam system DC harus ada.
1. MCB DC, skalar pemutus hubungan DC ini harus disesuaikan dg tegangan pembuka dari sirkuit PV, jika tegangan mencapai 1000vdc maka dibutuhkan 4kutub pole MCb untuk memutus rangkaian.

2. Busbar, titik sambungan untuk beberapa modul PV, biasanya terbuat dari tembaga padat berlapis timah untuk perlindungan terhadap korosi
3. Fuse DC, baik daya + maupun - harus melewati Fuse untuk keamanan yg lebih baik. Sesuaikan A fuse dg total PV terpasang.
4. Anti Petir, PV sangat rawan terkena tegangan surja akibat petir, maka alat ini wajib untuk dipasang.
5. Grounding, menyalurkan tegangan surja ke bumi juga sebagai grounding box panel yg terbuat dari logam

6.Dioda blocking

 Dioda blocking, Anti-Reverse Diode atau disebut juga Blocking Diode berbeda dengan Bypass Diode yang umumnya terdapat dalam PV junction belakang Modul Panel Surya. Anti Reverse Diode adalah sebuah Semi konduktor yang bertindak seperti "solid state one way electric valve" yang hanya memungkinkan arus listrik mengalir dalam satu arah saja. Fungsi utama dioda anti reverse umumnya digunakan untuk memblokir aliran arus listrik dari bagian lain dari sisi rangkaian PLTS.
Pada malam hari ketika sistem PLTS tidak menghasilkan listrik, kadangkala Panel Surya berbalik mengambil arus dari sisi cadangan energi listrik yang terdapat pada battery maupun sumber energi lainnya, maka dibutuhkan jenis dioda silikon ini sebagai Blocking Diode.

7. BOX PANEL

 semua alat yg disebutkan diatas, takkan ada guna jika tidak dimasukkan dalam box panel seperti membiarkan kabel mcb terbuka tanpa kotak, rangkaian kabel yg semrawut, atau penempatan seadanya. Jangan-jangan karena memetingkan produksi sering kali kita melupakan faktor safety dan ini banyak terjadi...bahkan kebanyakan demikian..

Jangan karena mengejar produksi mengabaikan safety,

Salam joss... tunjukkan box panel milikmu..

Minggu, 30 Juni 2019

PV TIER 1 TERKENA DEFECT (CACAT), BISAKAH? Panel Surya TIER 1 TERKENA DEFECT (CACAT), BISAKAH?

PV TIER 1 TERKENA DEFECT (CACAT), BISAKAH?

well, tentu yg punya photovoltaik tier 1 ketar-ketir karena meskipun produk tier 1 unggulan masih berpotensi juga terkena defect pv, meskipun jarang ditemukan tapi kemungkinan itu selalu ada, jadi bukan pv tier 2 & 3 saja yg jadi bulan-bulanan langganan defect.

Defect apa saja yg dimungkinkan mampu menjangkiti PV tier 1?
Apa langkah pencegahan nya? PREVENTIF MAINTENANCE NYA.

Meskipun langkah preventif maintenance PV sering kita ulas, setidaknya kenali 8 defect yg menjadi momok dalam dunia photovoltaik, apa saja itu.. yukk pantau bersama.

CACAT PADA PV TIER 1 MELIPUTI APA SAJA YG PERNAH TERDETEKSI.

A. Micro-Cracks.
B. Hot Spot.
C. Fire.
D. Delamination.
E. Shattering.
F. Ingress.
G. Deformation.
H. Discolouration.

1. Mikro

Retakan mikro adalah retakan yang disebabkan oleh tekanan atau tekanan pada sel surya silikon panel surya. Keretakan ini sering tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya dengan metode pengujian khusus. Retak mikro adalah awal untuk begitu banyak kerusakan panel surya atau sel tidak aktif dalam modul surya.

2. Hot Spot.

Hot spot adalah kenaikan suhu lokal di dalam panel surya yang menyebabkan efek buruk pada efisiensi dan degradasi modul surya. Jika Anda melihatnya di panel surya Anda segera hubungi installer Anda. Hot spot tidak stabil dan pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan bencana.

3. Fire

Bahaya potensial ekstrem yang ada pada produksi energi surya, terutama saat berada di atap rumah keluarga. Kebakaran panel surya tidak biasa seperti retakan mikro atau titik panas, tetapi lebih merupakan keadaan berevolusi dari cacat yang mendasarinya, tidak peduli seberapa kecilnya tampaknya.

4. Delaminasi

Delaminasi adalah masalah serius karena memungkinkan kelembaban untuk menembus komponen listrik internal yang pada gilirannya akan menyebabkan kegagalan bencana, membutuhkan penggantian. Seperti yang digambarkan pabrikan, panel surya Tier-1 dianggap tidak asing dengan masalah ini, terdiri dari bahan berkualitas rendah dan metode konstruksi yang lebih murah untuk mencapai volume massa yang dibutuhkan untuk kualifikasi Tier-1. Sebuah hasil yang Mempengaruhi konotasi negatif terhadap energi matahari ketika terjadi kesalahan.

5. Shatter

Semua panel surya harus memiliki tingkat ketahanan terhadap elemen yang dapat mempengaruhi kehancuran. Namun ini akan bervariasi dari produsen ke produsen karena kualifikasi bahan (pemilihan kaca) dan proses konstruksi bervariasi secara dramatis. Penyebab utama pecahnya bervariasi antara lingkungan, konstruksi dan instalasi.

6. INGRESS

Ketika kelembaban menembus lapisan pelindung modul surya lalu melakukan kontak dalam sirkuit listrik internal. Maka Sangat mempercepat degradasi panel dan akhirnya mengarah ke kegagalan produksi surya. Ingress terutama disebabkan oleh jalur produksi berkualitas rendah dan kualifikasi bahan yang lebih rendah.

7. Deformasi

Deformasi dalam bentuk yang paling parah kemungkinan disebabkan oleh kombinasi efek merugikan yang tercantum dalam 6 kategori sebelumnya atau sebagai akibat dari sifat penguatan yang tidak memadai dalam panel surya. Meskipun demikian, ada dua area utama di mana pengaruh deformasi panel surya menonjol: Pusat panel tempat merosotnya atap menonjol dan wilayah rangka luar.

8. Perubahan warna

Perubahan warna akan mengubah "mengkilap" atau lembar belakang pelindung menjadi warna kuning / coklat. Ini adalah reaksi kimia antara bahan berkualitas rendah yg terkena sinar matahari. Lebih sering muncul dalam beberapa tahun pertama paparan sinar matahari. Kualifikasi materi yang buruk atau murah adalah sumber kegagalan tersebut. Setelah perubahan warna dimulai, panel mengalami perubahan konstan dari keadaan aslinya yang pasti akan menyebabkan kerusakan material.

Langkah maintenance PV apa saja.??

Sistem PV (PhotoVoltaic) tidak memerlukan pemeliharaan konstan. Meskipun disarankan untuk menjaga bagian depan (sisi kaca) modul tetap bersih agar memastikan bahwa produksi energi tidak terpengaruh.
- Menghilangkan debu atau puing-puing dapat dilakukan dengan menggunakan kain serat mikro fiber dan etanol pada kaca panel fotovoltaik atau dicuci dg menggunakan bahan non deterjen agar tidak merusak lapisan kaca.
- Lakukan serangkaian tes untuk memverifikasi tegangan masing-masing panel (menganalisis apakah panel memiliki cacat produksi dan hot spot yang dapat menghasilkan pengurangan tegangan).
-Pemeriksa sambungan listrik untuk memastikan sambungannya baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda oksidasi.

Pemeriksaan PV yg bersifat harian- mingguan

- Periksa keberadaan debu, kotoran burung atau puing-puing lain yang ada di panel fotovoltaik. Penting ini untuk pembersihan jenis-jenis kotoran ini, karena mereka dapat secara signifikan memengaruhi tingkat pembangkitan energi.
 -Periksa keberadaan hot spot pada modul
 -Verifikasi jika ada sekrup longgar dengan mengencangkan atau apakah membutuhkan pelumas untuk tracker jika ada
 -Periksa segel penutup kotak dan entri kabel;
 -Periksa kabel-kabel yang rusak;
 -Matikan dan nyalakan inverter untuk memeriksa apakah itu restart dengan benar.

Pemeriksaan kecil untuk sistem fotovoltaik ini mungkin tampak kecil atau tidak signifikan, tetapi akan menjadi kontribusi besar untuk membantu mencegah kerusakan yang lebih serius di masa depan yang mungkin tidak dapat dipulihkan.

Merk tier 1 yg kena defect apa saja?

Kasih tahu gak ya.... hahaha di next artikel aja.....

---------------

WAH, sudah tahu defect-defect pada PV berserta langkah maintenance kan ya, PV tier 1 masih kemungkinan kena apalagi PV tier 2 & 3 yg langganan kena. Hahahaha

Rawatlah PV mu dg baik.